Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Selasa, 18 Agustus 2015

sIMPLISIA DARI hewan

BAB IV
SIMPLISIA DARI HEWAN
1. Adeps lanae
2. Adeps suillus
3. Cera alba
4. Cera flava
5. Cetaceum
6. Gelatinum
7. Mel depuratum
8. Thyroidum


1.      ADEPS LANAE

Nama Sinonim
:
Lemak bulu domba anhydrous lanolin, Wool FAT, Lemak bulu
Nama hewan
:
Ovis Aries (L.)
Keluarga
:
Bovidae
Zat berkhasiat Utama/Isi
:
Ester-ester lemak dengan kolesterol, oksikolesterol, gamma-lanosterol, lano-sterol dihidrolanosterol dan agnosterol.
Adapun asam lemaknya adalah asam palmitat, asam miristinat, asam lano-palmitat, asam lanoserat, asam serotat dan asam karnaubat, alkohol-alkohol, setil -alkohol dan karnaubiealkohol.
Penggunaan
:
Sebagai salep, sabun, pasta, pil dan serbuk.
Sediaan
:
-     Aethylis Aminobenzoatis Tannini Unguentum (Form. Nas).
-     Bacitracini Neomycini Polymyxini unguentum (Form. Nas).
-     Chloramphenicoli unguentum  (Form. Nas).
-     Gamexani cremor (Form. Nas).
-     Hydrocortini unguentum (Form. Nas).
-     Ichtammoli unguentum (Form. Nas).
-     Methylis Salysilatis unguentum (Form. Nas).
-     Tetracyclini Hydrocloridi unguentum (Form. Nas).
Pemerian
:
Zat serupa lamak, liat, likat warna kuning muda atau kuning pucat, agak tembus cahaya bau lemah dan khas.
Bagian yang diambil
:
Lemak yang dimurnikan dari bulu domba.
Pembuatan
:
Pada bulu domba terdapat 10-50 % lemak yang merupakan selaput luar bulu tersebut. Air sabun bekas pencuci bulu mengandung lemak tersebut. Pada air cucian ditambah asam sulfat dan magma berlemak yang terpisah diambil, magma diperas panas-panas untuk memisahkan kotoran-kotoran.
Lemak yang diperoleh dimurnikan lagi, jika masih berisi asam lemak bebas.
Lemak bulu domba dapat pula diperoleh langsung yaitu secara disari dengan pelarut organik.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya atau ditempat sejuk.

2. ADEPS SUILLUS

Nama sinonim
:
Lemak babi, Lard.
Nama hewan asal
:
Sus scrofa (L.)
Keluarga
:
Suidae
Penggunaan
:
Bahan salap, emplastrum
Sediaan
:
Emplastrum Plumbi Oxydi.
Pemerian
:
Lemak lunak, likat, warna putih bau leak tapi tidak tengik, jika dileburkan menjadi cairan jernih dan kemudian dibiarkan, tidak terpisah air.
Bagian yang digunakan
:
Lemak dari rongga perut.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.




3. CERA ALBA

Nama Sinonim
:
Malam putih, White Bees Wax.
Nama hewan
:
Apis Mellifera (L.) dan species lain.
Keluarga
:
Apidae
Zat berkhasiat Utama/Isi
:
Mirisin (Mirisilpalmitat), terdapat pula asam serotinat, serasin (campuran parafin), asam melisinat, seril-alkohol.
Penggunaan
:
Bahan salap
Sediaan
:
Methylis Salicylatis unguentum (F.N), Unguentum Leniens
Pemerian
:
Zat pada lapisan tipis bening warna putih kekuningan, bau lemah.
Bagian yang digunakan
:
Malam dari sarang yang telah dibersihkan dan yang telah diputihkan.
Cara memperoleh
:
Dulu diputihkan secara dijemur dan bentuk pita-pita tipis. Sekarang dioksidir dengan hidrogenperosida, kalium permanganat atau benzoil-peroksida.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.

4. CERA FLAVA

Nama Sinonim
:
Malam kuning, Yellow Bees  wax, yellow wax, bees wax
Nama hewan asal
:
Apis Mellifera (L.)
Keluarga
:
Apidae
Zat berkhasiat Utama/Isi
:
Mirisin (=Mirisilpalmitat), serin atau asam serotinat, asam melisinat, mirisil-alkohol, hidrokarbon heptakosan dan hentrakontan.
Penggunaan
:
Bahan salep.
Sediaan
:
Oculentum Hydrargyri Oxydi Flavi (FOI)
Pemerian
:
Zat padat, jika dingin agak rapuh, jika hangat enjadi elastis, bekas patahan buram dan berbutir warna coklat kekuningan, bau enak seperti madu.
Bagian yang diambil
:
Malam yang telah dibersihkan dari sarang apis
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik

5. CETACEUM


Nama Sinonim
:
Setaseum, Spermaseti
Nama hewan asal
:

Physeter macrosephallus

Physeter catodon (L.) dan Hyperoodon rostratus (Miller)
Keluarga
:
Physeteridae
Zat berkhasiat Utama/isi
:
Setin ( = setilpalmitat ), setilstearat, setiloleat, setilaurat, setilmiristinat, dan setil alcohol.
Penggunaan
:
Bahan salap
Sediaan
:
Unguentum Leniens (Form. Nas).
Pemerian
:
Massa hablur bening, licin, warna putih mutiara, bau dan rasa lemah.
Bagian yang diambil
:
Malam padat murni yang diperoleh dari minyak lemak yang terdapat pada kepala, lemak dan badan ikan.
Cara memperoleh
:
Binatang menyusui ini kepalanya besar, bagian atas kepala berisi cairan yang setelah binatangnya mati, menjadi padat putih seperti bunga karang, merupakan campuran setaseum dan minyak lemak. Dengan perasan, pencucian dengan soda dan lain sebagainya diperoleh setaseum murni.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.

6. GELATINUM


Nama Sinonim
:
Gelatina
Zat berkhasiat utama
:
Glutina tersusun atas glikokol, leusin, prolin, asam glutamat, lisin, arginin, alanin, asam asparoginat, fenil-alanin, oksiprolin dan histidin.
Penggunaan
:
Bahan kapsul, salep, cairan transfusi.
Keterangan
:
Gelatina adalah protein yang diperoleh dari bahan kalogen.
Ada dua macam tipe gelatina yaitu :
Type A dengan titik iso-electric pada pH 7-9, Type B dengan titik iso-electric pada pH 4,7-5,0

Kwalitas dan sifat-sifat gelatina ditetapkan oleh perbandingan antara glutina dan khondrina yang terdapat padanya.
Gelatina makanan dapat dibuat dari 3 sumber utama, yaitu : tulang-tulang yang sudah bersih, kulit babi yang baru dibekukan, dan kulit sapi muda.
Tulang yang diolah dengan asam klorida menghasilkan garam kalsium yang larut dalam Osein.

Osein dan kulit sapi muda jika diolah dengan kapur, memberikan kolagen  kotor  yang setelah dimurnikan pada pH 5 – 6  menghasilkan gelatin tipe B.

Kulit babi yang diolah dengan asam klorida dan disari pada pH 3,5 – 5 akan menghasilkan lemak dan gelatin tipe A.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.

7. MEL DEPURATUM

Nama Sinonim
:
Madu murni
Nama hewan asal
:
Apis mellifera (L.)
Keluarga
:
Apidae
Zat berkhasiat Utama/Isi
:
Gula invert, saccharosa, dekstrin, abu, air, zat atsiri aromatik, asam semut (sedikit)
Penggunaan
:
Sebagai sumber hidrat arang yang mudah dicerna, reduktor dalam sediaan-sediaan ferro.
Pemerian
:
Cairan kental serupa sirup, bening, warna kuning muda sampai coklat kekuningan, rasa manis khas bau enak khas, jika dipanaskan diatas penangas air bau menjadi lebih kuat, tetapi tidak berubah.
Bagian yang diambil
:
Madu
Cara memperoleh
:
Madu yang diperoleh dari sarang apis ini, dimurnikan dengan pemanasan dibawah suhu 800, didiamkan, kotoran yang mengapung diambil, kemudian madu diencerkan dengan air secukupnya hingga bobot per ml memenuhi persyaratan.
Jenis-jenis
:
Di Mesir dan dari apis fasciata, di Senegel dari apis adamsonii di Afrika dari apis caffra dan apis scutella.
Di Madagaskar dari apis unicolor. Di India dari apis dorsata (apis indicata = apis florea).
Madu erhalus adalah madu yang diperoleh tanpa pemerasan tetapi dibiarkan mengalir dari sarang lebah, jika dipusingkan memberika madu yang paling jernih.
Virgin honey adalah madu yang diperoleh dari sarang yang belum perbah terbuka.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik

8. THYROIDUM

Nama Sinonim
:
Tiroida
Nama hewan asal
:
Serbuk kering dari kelenjar tiroid binatang menyusui, telah dibersihkan dari jaringan pengikat dan lemak.
Zat berkhasiat/isi
:
Tiroksin, triyodotironin, diyodotirosin, Mono yodo tirosin.
Persyaratan kadar
:
Kadar yodium yang terikat sebagai senyawa organik tidak kurang dari         0,17 % dan tidak lebih dari 0,20 %
Penggunaan
:
Pengobatan terhadap hipotiroidisme (kerdil dan myxoedema).
Sediaan
:
Thyroidi Compressi – F.I.
Merian
:
Serbuk warna kekuningan hingga coklat, bau lemah, mirip bau daging rasa asin.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

Pengelolahan Bahan Nabati

BAB III


PENGELOLAHAN BAHAN NABATI

1.      Aloe
2.      Camphora
3.      Carbo adsorbens
4.      Catechu
5.      Colophonium
6.      Gallae
7.      Glycyrrihizae succus
8.      Ichthammolum
9.      Natrii alginas
10.  Pix carbonis

1.ALOE

Nama lain
:
Jadam, Aloes.
Tanaman asal
:
Bermacam-macam jenis Aloe :
Aloe perryi (Bakar)
Aloe barbadensis (Miller)
Aloe ferox (Miller)
Aloe africana (Miller)
Aloe spicata (Baker)
Keluarga
:
Liliaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
:
Damar, aloin, air dan abu. Sifat Purgatif disebabkan oleh 3 pentosida yaitu  barbaloin (=aloin), isobarbaloin dan betabarbaloin. Hidrolisa dari barbaloin antara lain menghasilkan aloe emodin dan d-arabinosa.
Penggunaan
:
Pencahar
Pemerian
:
Semua jenis jadam berasa sangat pahit dan menimbulkan rasa  mual.
Bagian yang
digunakan
:
Cairan yang keluar dari potongan daun segar.
Jenis – jenis, cara panen dan perbedaannya
:
1. Jadam Curacoa diperoleh dari AloebarbadensisAloe veraAloe vulgaris.
Batang sangat pendek dan mengayu,  bunga kuning terang.  Pada  permulaan  musim semi,  daun - daun dipotong pada pangkalnya, diletakkan miring dalam        lubang bentuk V. Cairan yang keluar ditampung dalam tong, dibiarkan        menguap di udara atau direbus dalam panci tembaga sampai kental,  dimasukkan  cetakan  dan   dibiarkan menjadi keras.

2. Jadam Cape diperoleh dari Aloe feroxAloe africana , Aloe Spicata (=aloe eru varcernuta). Batang tinggi seperti pohon sampai  5 meter,  daun - daun sebanyak 30-50 helai, bunga putih. Daun yang telah dipotong ditampung cairannya dalam kanvas atau kulit kambing.  Cairan ini  kemudian dikumpulkan dalam drum atau kaleng, direbus selama 4 - 5 jam dengan dituang ke dalam cetakan dan dibiarkan menjadi keras.

3. Jadam Sekotrin, Massa  yang licin,  mengkilap warna hitam kemerahan  sampai  hitam kecoklatan kadang - kadang lunak. Mudah dipatahkan, patahan berbentuk kerang dengan tepi yang tajam, jadam yang segar disimpan lama, bau mirip campuran putik krokus dan mira.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.

                                      
2. CAMPHORA

Nama lain
:
Kamfer
Tanaman asal
:
Cinnamomum camphora (L.)
Keluarga
:
Lauraceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
:
Kamfer ( C12 H16 O )
Penggunaan
:
Karminativa, obat kejang, obat gatal, obat encok, anti iritansia.
Pemerian
:
Hablur butir atau massa hablur tidak berwarna atau putih, bau khas tajam, rasa pedas dan aromatik.
Cara panen
:
Potongan akar, batang dan cabang dialiri uap air, uap yang berisi minyak ditampung dalam kamar pendingin yang air pendinginnya mengalir dari atas kebawah melewati dinding kamar, kamfer menempel  disebelah atas  dan  sebelah bawah  terdapat  minyak dan air.  Minyak  disaring untuk  memisahkan  kamfer yang ada disitu.   Kamfer  yang  diperoleh  masih  kotor  berwarna  agak    jambon dan lunak. Untuk  pemurniannya  dicampur  kapur  sebanyak 1/5 bobotnya dipanaskan dalam periuk besi untuk membuang air dan minyak atsiri (suhu 100o)  setelah itu suhu dinaikkan sampai 175o – 200o  untuk mensublimasikan kamfernya.
Sediaan
:
-    Lotio Kummerfeldi (Form.nas)
-    Solutio Camphora spirituosa (F.N)
-    Tabulae Acidi acetylosalicylici compositum (FOI)
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.

3. CARBO  ADSORBENS

Nama lain
:
Karbo adsorben, arang penyerap.
Ketentuan
:
Arang yang dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan tertentu, telah diaktifkan untuk mempertinggi daya serap.
Penggunaan
:
Antidota
Pemerian
:
Serbuk sangat halus, bebas dari butiran, warna hitam, tidak berbau, tidak berasa.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik            

4. CATECHU

Nama lain
 Gambir
Tanaman asal
:
Uncaria Gambier (Hunter Roxb)
Keluarga
:
Rubiaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
:
25–50% asam katekutanat, 2-8% isokatekin dan akakatekin, kuersetin, merah kateku.
Pemerian
:
Tidak berbau, rasa mula-mula pahit dan rasa kelat-sepat, kemudian agak manis.
Bagian yang
digunakan
:
Sari air kering yang diperoleh dari daun dan ranting muda.
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik


5. COLOPHONIUM

Nama lain
:
Gondorukem, Resina, Rosin.
Tanaman asal
:
Beberapa spieces Pinus.
Keluarga
:
Pinaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
:
Isomir dan modifikasi dari anhidrat asam abietat, termasuk golongan ini adalah asam primarat, asam sapinat.
Penggunaan
:
Bahan salep dan pleister, berkhasiat mencegah oksidasi dari lemak, maka berguna sebagai bahan pengawet salep.
Pemerian
:
Masa jernih seperti kaca, warna kuning pucat atau kuning kecoklatan, bersudut-sudut, rapuh mudah lengket satu dengan    lainnya, bau dan rasa lemah, mirip ter.
Bagian yang
digunakan
:
Sisa yang diperoleh pada penyulingan minyak atsiri dari damar minyak.
Jenis - jenis
:
1.  Gondorukem gom, sisa dari minyak terpentin yang disuling minyak atsiri, bubuknya berwarna putih, tidak lunak         50 – 70o
2.     Gondorukem kayu, diperoleh dari kayu pinus secara penyulingan, penyarian atau kedua cara ini bersama-sama, bubuknya berwarna kekuning-kuningan, bagian yang tidak tersabunkan lebih banyak dari pada gondorukem gom, titik lunak 53 – 55o
Sediaan
:
Solutio Mastichis compositus (FOI)
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.
6. GALLAE

Nama lain
:
Jenitri
Tanaman asal
:
Quercus infectoria (Oliver)
Keluarga
:
Fagaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
:
Asam penyamak  50 – 75 %,  asam galat       2 – 4 %, damar, pati, kalsium oksalat
Penggunaan
:
Obat wasir (sebagai salep), bagian dari jamu singset.
Pemerian
:
Bau lemah, rasa sangat kelat dan agar manis.
Cara panen
:
Serangga Cynips tinctoria (keluarga Cynipidae) menaruh telur – telurnya pada pucuk-pucuk dan batang-batang muda, larva yang keluar dari telur tersbut mengeluarkan cairan berisi enzima yang dapat merubah pati  yang terdapat dalam  sel-sel  disekitar  larva    tersebut menjadi gula,  perubahan  dari  pati  kegula  ini,   makin meningkat dan merangsang sel-sel jaringan yang bulat tengahnya berongga (karena dimakan larva tersebut). Jenitri yang baik diperoleh dari jaringan yang belum ditinggalkan serangganya, berat dan tergantung warnanya dinamakan  jenitri biru, hijau atau hitam. Jika telah ditinggalkan oleh serangganya, ringan, lebih  menyerupai bunga karang dan berwarna pucat, disebut jenitri putih dan    nilainya rendah.
Sediaan
:
Acidum Tannicum (F.I)
Penyimpanan
:
dalam wadah tertutup baik





7. GLYCYRRHIZAE  SUCCUS

Nama lain
:
Sari akar manis, Succus Liquiritiae.
Tanaman asal
:
Glycyrrhiza glabra varietas glandulifera
Keluarga
:
Papilionaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
:
Gliserizin sampai 15 %, gula, lendir zat putih telur, air,  zat yang dapat disari 49% dan yang tidak dapat larut dalam air 5%.
Persyaratan kadar
:
Kadar glizerin tidak kurang 10% dihitung terhadap zat yang telah  dikeringkan.
Penggunaan
:
Obat batuk
Pemerian
:
Batang berbentuk silinder/bongkah besar, licin agak mengkilap warna hitam, coklat tua, atau  serbuk berwarna coklat,  bau khas lemah, rasa manis khas.
Bagian yang
digunakan
:
Akar yang masih segar disari dengan air mendidih, sari diuapkan dan dikeringkan hingga bebas air.
Penyimpanan
:
Dalam wadah  tertutup  baik.
8 Ichtamolum

Nama lain
:
Ichtamol, Ichthyol
Asal
:
Garam amonium asam sulfonat yang diperoleh dari batuan bitumen, bercampur dengan ammonium sulfat dan air.
Zat berkhasiat
utama / Isi
:
Senyawa belerang, amonium sulfat
Persyaratan kadar
:
Kadar belerang organik tidak kurang dari 10,5% dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan, kadar belerang dalam bentuk sulfat tidak lebih dari 25% dari kadar belerang jumlah.
Penggunaan
:
Antiseptika lemah, obat batuk
Pemerian
:
Cairan kental, warna hampir hitam berbau khas.
Sediaan
:
Solutio Ichtammoli Aetheris (Form.Ind.)
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik.

 9. NATRII  ALGINAS

Nama lain
:
Natrium Alginat
Tanaman asal
:
Nacrocystis pyrifera (Turn.),      Laminaria sacharina (L.) Laminaria digitata (L.)  Nereocystis luetkeana(Mers.)
Keluarga
:
Lessoniaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
:
Garam natrium dari asam alginat (suatu asam poliuronat)
Penggunaan
:
Emulgator
Pemerian
:
Serbuk halus atau kasar, warna putih kekuningan, hampir tidak  berbau, hampir tidak berasa.
Pembuatan
:
Merupakan karbohidrat yang dimurni-kan diperoleh dengan penyarian ganggang coklat menggunakan alkali encer, sebagian besar dari garam natrium dari asam alginat
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup baik

10. PIX  LIQUIDA

Nama lain
:
Ter Kayu
Tanaman asal
:
Dari keluarga Pinaceae
Zat berkhasiat
utama / Isi
:
Hidrokarbon(benzol, toluol, silol, stirol, naftalin, parafin, terpen, politerpen), furfurol, metilfurfuran, dimetilfurfuran, fenol kresol, pirokatekin, guayakol dan pirogalol.
Penggunaan
:
Obat eksim menahun dan obat batuk
Pemerian
:
Masa kental, lebih berat dari air, warna coklat tua hampir hitam bau khas, rasa khas dan empireumatik
Bagian yang
digunakan
:
Masa kental yang diperoleh dari penyulingan kering kayu.